FKIP UNRIKA BATAM Pendidikan Sejarah PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, PENGALAMAN MENGAJAR DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PROFESIONALISME DOSEN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, PENGALAMAN MENGAJAR DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PROFESIONALISME DOSEN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN TAHUN AJARAN 2012/2013


FITRI YANTI

Dosen Tetap Pendidikan Sejarah  FKIP Universitas Riau Kepulauan

 

Fitri Yanti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). Pengaruh secara bersama-sama budaya organisasi, pengalaman mengajar dan tingkat pendidikan terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam, (2). Pengaruh budaya organisasi terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam, (3). Pengaruh pengalaman mengajar terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam, (3). Pengaruh tingkat pendidikan terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif yang  dilakukan di Universitas Riau Kepulauan Batam. Populasi dalam penelitian ini adalah dosen tetap Universitas Riau Kepulauan Batam sebanyak 110 orang. Sedangkan sampelnya sebanyak 86 orang yang ditentukan dengan teknik proporsional simple random sampling berpedoman pada penentuan atau pendekatan Formula Taro Yamane. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda dengan prasyarat uji analisis menggunakan uji normalitas, linieritas dan uji multikolinieritas.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel budaya organisasi, pengalaman mengajar dan tingkat pendidikan terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam dengan sumbangan efektif sebesar 62,25% sehingga ada 37,75% yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini yang disumbangkan dari faktor lain. (2). Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam dengan sumbangan sebesar 62,25% artinya budaya organisasi dibangun secara efektif antara dosen dengan dosen, dosen dengan pimpinan serta dosen dengan mahasiswa. (3). Pengalaman mengajar tidak berpengaruh signifikan terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan artinya pengaruh pengalaman mengajar terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan masih relative kecil dengan sumbangan efektifnya sebesar 2,01%. (4). Tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan artinya pengaruh tingkat pendidikan terhadap profesionalisme dosen masih relatif kecil dengan sumbangan efektif sebesar 1,46%.

Kata kunci: budaya organisasi, pengalaman mengajar, tingkat pendidikan, profesionalisme

 

 

 

PENDAHULUAN

  1. A.    Latar Belakang

Pendidikan yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa negara maju dan negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan Korea Selatan. Ketiga Negara tersebut kini telah berkembang menjadi negara industri baru di Asia, bukan karena kekayaan alamnya, tetapi karena mutu tenaga kerjanya. Bila sumberdaya manusia Indonesia dalam jumlah besar seperti saat ini dapat ditingkatkan mutunya, maka diharapkan dalam waktu yang relative singkat, kehidupan masyarakat Indonesia dapat tumbuh secara mantap dan memberikan tingkat pendapatan nasional yang relative tinggi.  Oleh karena itu, tantangan utama yang dihadapi sekarang ini dan untuk masa yang akan datang adalah mempersiapkan tenaga-tenaga kerja yang berkualitas terutama pelaksana pendidikan, bukan saja yang mampu dan terampil melakukan pekerjaan, tetapi juga mempunyai inovasi dan kreatifitas tinggi, serta mempunyai daya analisis yang jauh kedepan.

Dunia pendidikan memproduksi tenaga-tenaga yang berkualitas untuk berbagai jenis dan tingkatan keahlian. Dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi menghasilkan sarjana, yaitu tenaga-tenaga terpilih yang siap menjadi dinamisator pembangunan. Gerak dan laju pembangunan banyak ditentukan oleh jumlah mutu, kemampuan dan kesesuaian antara lulusan pendidikan tinggi dan kebutuhan nyata yang akan diserap oleh lapangan pekerjaan.  Dunia pendidikan harus mampu mengeluarkan tenaga yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.  Secara umum disebutkan bahwa program pendidikan disemua tingkat harus direncanakan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja yang jelas (educational planning based on manpower requirements).  Di pihak lain, dunia pendidikan juga dipengaruhi oleh permintaan masyarakat (social demand), walaupun permintaan masyarakat akan pendidikan tidak selalu sesuai dengan kebutuhannya.

Berbagai permasalahan kemudian timbul sehubungan dengan mutu pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.  Pada akhir tahun 2004, data pendidikan dunia menunjukkan terjadinya keterpurukan dan kemorosatan pendidikan tinggi di Indonesia.  Dari data 500 pendidikan tinggi yang ada di dunia, tidak ada satupun pendidikan tinggi di Indonesia yang menjadi pendidikan tinggi terbaik (Efendi, 2005:43).

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah tingkat profesionalisme pendidik, kurikulum dan fasilitas sarana dan prasarana. Analisis data terakhir menunjukkan bahwa “pendidik/dosen” merupakan faktor kunci yang paling menentukan karena proses kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh pendidik dan peserta didik (Falah Yunus, 2005:3). Hal ini mencerminkan betapa pentingnya peran pendidik (dosen) dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi.

Kota Batam sebagai kota industri juga mempunyai spirit yang kuat untuk mengembangkan pendidikan. Ini terbukti cukup banyak pendidikan tinggi yang eksis di daerah ini salah satunya adalah Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA). Namun berdasarkan pengamatan penulis dosen-dosen di pendidikan tinggi ini sebagai tenaga profesional perlu lebih mengenal profesinya. Tidak sedikit dosen yang datang untuk mengajar tidak melakukan persiapan, bahkan untuk menyerahkan rencana pembelajaran kegiatan persemester (rpkps) ke mahasiswa pada awal perkuliahaan masih ada dosen yang menunda-nunda.. Di lain pihak, ada pula dosen yang hanya memberikan sejumlah bahan ajar dengan tidak mengindahkan apakah bahan itu dapat dipahami mahasiswa/peserta didiknya atau tidak, yang penting bahan ajar selesai diberikan. Ada juga dosen yang hanya mementingkan ilmu pengetahuan yang memberikan ilmunya ke peserta didik dengan tidak memikirkan apakah ilmu itu sesuai untuk diberikan atau tidak. Ada pula dosen yang menganggap dirinya paling pandai serta sebagai sumber kekuasaan sehingga apa yang dikatakannya itu adalah benar dan peserta didik harus mematuhinya. Padahal, dalam kenyataannya ilmu pengetahuan itu berkembang dan sumber informasi pun berkembang sehingga dosen bukan satu-satunya sumber informasi.

Permasalahan lainnya adalah masih rendahnya minat dosen untuk melakukan riset ilmiah karena keterbatasan pengetahuan , dana, serta daya saing. banyak dosen yang menghindarkan diri dari tugas utamanya sebagai pendidik dengan berbagai cara untuk menutupi kekurangannya. Misalnya dengan menerapkan “despotisme ilmiah” karena tidak mampu mengatasi dialog kritis dengan mahasiswa/peserta didik, lari dari topik utama perkuliahan untuk menghabiskan waktu karena tidak menguasai materi, atau memberi penugasan kemudian membiarkan para mahasiswa/peserta didik berdebat sendiri dengan alasan melatih mereka berdiskusi.

Kemudian dosen kebanyakan merasa sudah puas dengan gelar magister atau master yang didapat ataupun ada yang berkeinginan melanjutkan studi terikat dengan pekerjaan dan kebanyakan dosen telah bekerja di instansi lain sehingga terjadi “ambigu pekerjaan” dan sangat berpengaruh terhadap budaya kerja organisasi di kampus sehingga status dosen di Unrika dikelompokkan menjadi dosen tetap fulltime dan dosen tetap partime serta dosen tidak tetap (dosen luar biasa) sehingga penciptaan organisasi kampus yang baik belum kondusif. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian tentang pengaruh budaya organisasi, pengalaman mengajar dan tingkat pendidikan, terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam. Tahun ajaran 2012/2013.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Sejauhmana budaya organisasi, pengalaman mengajar dan tingkat pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam?
  2. Sejauhmana budaya organisasi berpengaruh terhadap profesionalisme dosen di Universitas Riau Kepulauan Batam?
  3. Sejauhmana pengalaman mengajar berpengaruh terhadap profesionalisme dosen di Universitas Riau Kepulauan Batam?
  4. Sejauhmana tingkat pendidikan berpengaruh terhadap profesionalisme dosen di Universitas Riau Kepulauan Batam?
    1. C.    Tujuan Penelitian

     Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama budaya organisasi, pengalaman mengajar dan tingkat pendidikan terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam.

  1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam.
  2. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman mengajar terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam.
  3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap profesionalisme dosen Universitas Riau Kepulauan Batam

Related Post